Tips Berprestasi Di Sekolah - Ketika
umur Sobat pembaca sudah mencapai belasan tahun, ini berarti Sobat pembaca
tengah memasuki masa remaja. Sobat sudah tidak dapat dikatakan sebagai orang
dewasa ataupun anak-anak. Masa remaja disebut sebagai masa peralihan manusia
dari anak-anak menuju dewasa.
Buat Sobat pembaca yang tengah memasuki
masa remaja, dikesempatan kali ini mimin akan berbagi tips buat sobat pembaca,
khususnya yang masih mengenyam pendidikan agar mendapat prestasi di sekolah.
Tips Berprestasi Di Sekolah
Tipe seorang siswa di semua tingkatan
sekolah ada 3, yaitu :
1. Siswa yang bakat dan minatnya sudah terlihat di Sekolah Dasar (SD)
2. Siswa yang bakat dan minatnya sudah terlihat di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
3. Siswa yang bakat dan minatnya sudah terlihat di sekolah Menengah Atas (SMA)
1. Siswa yang bakat dan minatnya sudah terlihat di Sekolah Dasar (SD)
2. Siswa yang bakat dan minatnya sudah terlihat di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
3. Siswa yang bakat dan minatnya sudah terlihat di sekolah Menengah Atas (SMA)
3 tipe itu ditentukan oleh daya
adaptasi pada lingkungan sekolah dan prestasinya.
Ada tips untuk meningkatkan prestasi
agar lebih mudah beradaptasi di lingkungan sekolah :
1. Pelajarilah semua karakter guru di
sekolah itu tentang bagaimana cara ia mengajar sampai sifat-sifatnya kalau
bisa.
2. Jika kalian tidak suka suatu pelajaran karena gurunya maka janganlah kalian membenci pelajaran itu.
3. Jika ada perselisihan antar teman atau dengan guru cobalah berkonsultasi dengan guru BK kalian atau dengan wali kelas kalian.
4. Ikutilah kegiatan ekskul di sekolah yang dapat menunjang kemampuan kalian yang nantinya kalian gunakan untuk mencapai cita-cita,
5. Jangan takut, segan, atau malu-malu untuk bertanya jika dalam suatu pelajaran kalian belum mengerti atau tidak bisa.
6. Buatlah Jadwal kegiatan secara terperinci dan gunakan waktu luang sebaik mungkin.
7. Belajarlah secara teratur dan rajin meskipun hari libur cobalah luangkan sedikit waktu bermain untuk belajar atau sekedar mengulang pelajaran yang telah dipelajari agar dalam pelajaran itu kita lebih fasih (memahami).
8. Dan yang terakhir jangan lupa berdoa kepada Tuhan YME karena usaha tanpa berdoa maka akan sia-sia belaka.
2. Jika kalian tidak suka suatu pelajaran karena gurunya maka janganlah kalian membenci pelajaran itu.
3. Jika ada perselisihan antar teman atau dengan guru cobalah berkonsultasi dengan guru BK kalian atau dengan wali kelas kalian.
4. Ikutilah kegiatan ekskul di sekolah yang dapat menunjang kemampuan kalian yang nantinya kalian gunakan untuk mencapai cita-cita,
5. Jangan takut, segan, atau malu-malu untuk bertanya jika dalam suatu pelajaran kalian belum mengerti atau tidak bisa.
6. Buatlah Jadwal kegiatan secara terperinci dan gunakan waktu luang sebaik mungkin.
7. Belajarlah secara teratur dan rajin meskipun hari libur cobalah luangkan sedikit waktu bermain untuk belajar atau sekedar mengulang pelajaran yang telah dipelajari agar dalam pelajaran itu kita lebih fasih (memahami).
8. Dan yang terakhir jangan lupa berdoa kepada Tuhan YME karena usaha tanpa berdoa maka akan sia-sia belaka.
Banyak
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dan untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali
faktor yang perlu diperhatikan, karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit
siswa yang mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki dorongan yang
kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tapi dalam
kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya.
Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali
faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Sumadi Suryabrata (1998) dan
Shertzer dan Stone (Winkle, 1997), secara garis besar faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal
Faktor Internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu :
Faktor fisiologis
Dalam hal ini, faktor
fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan
pancaindera.
- Kesehatan badan. Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu
memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah
dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya.
Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola
makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya.
Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan
ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.
- Pancaindera. Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya
belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di
antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah
mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang
dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran.
Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat
mental akan menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran, sehingga pada
akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.
Faktor psikologis
Ada banyak faktor psikologis
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain adalah:
- Intelligensi. Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan
siswa mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki
siswa. Menurut Binet (Winkle,1997) hakikat inteligensi adalah kemampuan
untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan suatu
penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan
diri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi
prestasi belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf
inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi
belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki taraf
inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar
yang rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan
taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga
sebaliknya.
- Sikap. Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya
diri dapat merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan
prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan (1997:233) sikap adalah
kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal
tertentu. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah
merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah.
- Motivasi. Menurut Irwanto (1997) motivasi adalah penggerak
perilaku. Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar.
Motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam
diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar.
Sedangkan menurut Winkle (1991) motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat belajar, siswa
yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan
kegiatan belajar.
Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada
hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan
diraih, antara lain adalah :
Faktor
lingkungan keluarga
- Sosial ekonomi keluarga. Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih
berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari
buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah.
- Pendidikan orang tua.
Orang tua yang telah
menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan
memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang
mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.
- Perhatian orang tua dan
suasana hubungan antara anggota keluarga. Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu
semangat berpretasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara
langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung,
seperti hubugan keluarga yang harmonis.
Faktor
lingkungan sekolah
- Sarana dan prasarana. Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan
tulis, OHP akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah;
selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga
dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.
- Kompetensi guru dan siswa. Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam
meraih prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja
yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang siswa
merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah terpenuhi,
misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas
, yang dapat memenihi rasa ingintahuannya, hubungan dengan guru dan
teman-temannya berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim
belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk
terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.
- Kurikulum dan metode
mengajar. Hal ini meliputi materi
dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada siswa. Metrode
pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan
minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan
(1994) mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor guru.
Jika guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi,
luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi
belajar siswa akan cenderung tinggi, palingtidak siswa tersebut tidak
bosan dalam mengikuti pelajaran.
Faktor
lingkungan masyarakat
- Sosial budaya. Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan
akan mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang
masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke
sekolah dan cenderung memandang rendah pekerjaan guru/pengajar.
- Partisipasi terhadap
pendidikan. Bila
semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai
dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat
bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan
pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar