Selasa, 17 Maret 2015

Cerpen Bahasa Indonesia


Sahabat Untuk Anisa

Di sebuah rumah tinggallah satu keluarga yang cukup berada di antaranya
Bapak Suryo,Ibu Aini,Asyifa,Alifa, dan  Anisa. Asyifa,Alifa, dan Anisa  merupakan putri dari pasangan Bapak Suryo dan Ibu Aini. Keluarga ini bisa dikatakan cukup kaya. Asyifa yang merupakan anak tertua di antara saudaranya yaitu Alifa dan Anisa bersifat baik, tetapi agak sombong dan tegas, sedangkan Alifa agak manja tetapi baik hati, dan  Anisa merupakan anak yang baik,suka menolong, dan tidak sombong. Ketiga bersaudara ini bersekolah di
SMP Negeri 2 Bangkalan, ketiga saudara ini bisa di bilang cantik dan suka bercanda,mereka disenangi oleh teman-temannya karena ia baik dan juga ramah. Tetapi ada juga temannya yang tidak menyukai mereka karena mereka di senangi banyak temannya dan pintar.
            Mereka sekarang kelas VII. Pada saat masuk kelas VII dan menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS) mereka banyak kenal dengan kakak-kakak Osisnya. Menurut mereka kakak-kakak Osisnya ada yang baik, ada yang lucu pokoknya berbeda-beda sifatnya. Salah satu kakak Osis yang terkenal adalah Kak Rizki.
Dia merupakan cowok yang pintar,baik,dan juga ganteng (menurut siswa-siswi yang lain, tetapi tidak bagi Anisa). Anisa sama sekali tidak tertarik kepada kak Rizki karena menurut Anisa kak Rizki itu biasa saja.
            Pagi yang cerah, matahari sudah memancarkan sinarnya. Kini saatnya Asyifa,Alifa, dan Anisa mulai bergegas untuk berangkat ke sekolah. Pagi itu ibu Aini sudah menyiapkan sarapan pagi untuk anggota keluarganya. Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 ibu Aini memanggil anak-anaknya untuk sarapan. Anak-anaknya pun turun dari kamarnya yang terletak di lantai 2 itu.
            “Pagi  Ma,Pa !” sapa Asyifa,Alifa,dan Anisa
“Pagi juga putri-putri manis” ucap Pak Suryo dan Ibu Aini hampir bersamaan
“Pa, nanti papa nganter kami kan ke sekolah ?”tanya Alifa
“Iya, nanti papa nganter kalian !” jawab Pak Suryo
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 06.15 kini saatnya Asyifa,Alifa,dan Anisa berangkat ke sekolah. Tak lupa berpamitan kepada ibunya.
“Ma, kami berangkat sekolah dulu ya !” ucap Anisa
“Iya, hati-hati ya !” ujar ibu Aini
Sesudah berpamitan kepada ibunya, ketiga saudara ini berangkat ke sekolah dengan diantar oleh papanya.
Sampai di sekolah mereka berpamitan kepada papanya dan langsung menuju ke kelasnya yaitu VII-D. Kebetulan mereka satu kelas.
Saat mereka menuju kelasnya, mereka dikejutkan oleh salah satu teman sekelasnya yaitu Sika.
“Dorr..!!!” ujar Sika seraya mengagetkan Asyifa,Alifa,dan Anisa
“Ihh kamu tuh ngagetin saja !” ujar Asyifa
“Hehehe iya maaf..” ucap Sika
“Yayayaya” ucap Asyifa
“Oh iya belum bilang selamat pagi. Selamat pagi tiga kembar bersaudara..” ujar Sika sambil tersenyum
“Selamat pagi juga si tukang ngagetin orang” ucap Asyifa,Alifa,dan Anisa bersamaan
“Ih apa apaan sih” ujar Sika jengkel
Lalu mereka tertawa dengan riang gembira, tiba-tiba ada seseorang yang menyenggol dengan sengaja bahu Anisa.
“Aduhh” jerit Anisa
“Maaf sengaja” ujar Febi
“Ehh kalau jalan tuh pakek mata jangan pakek dengkul !” ucap Asyifa
“Kan aku udah bilang maaf sengaja. Repot banget sih !” ucap Febi
“Kamu tuh ya lama-lama…..” ucap Asyifa terpotong
“Lama-lama apa !” ucap Febi
“Sudah-sudah, aku gak papa kok udahlah jangan di perpanjang!” sahut Anisa melerai keduanya
“Ayo kita pergi, malas lama-lama ada di sini” ujar Febi ke anggota gengnya dan berlalu meninggalkan Asyifa,Alifa,Anisa,dan Sika.
Ternyata yang menyenggol Anisa itu adalah Febi dan gengnya. Yaitu Febi,Lala,Ifa,dan Rika. Mereka tidak suka terhadap Asyifa,Alifa,dan Anisa karena mereka di senangi oleh banyak orang sedangkan Febi dan gengnya tidak di senangi oleh teman-temannya karena mereka suka jahatin orang lain. Jadi mereka tidak disukai oleh teman-temannya.
“Kamu gak papa kan ?” tanya Asyifa kepada Anisa
“Enggak kok gak papa !” jawab Anisa
Mereka berempat pun lalu masuk ke kelasnya. Di kelasnya Nampak Febi dan gengnya sedang berbincang-bincang sambil melihat ke arah mereka.
Asyifa,Alifa,dan Anisapun duduk di bangkunya. Beberapa saat kemudian bel berbunyi tanda bahwa siswa dan siswi harus masuk ke kelas masing-masing dan menerima pelajaran.
***
Bel istirahat pun berbunyi. Asyifa, dan Alifa bergegas hendak pergi ke kantin, sedangkan Anisa masih membereskan buku-buku pelajaran yang ada di bangkunya. Saat keluar kelas, di pintu kelas berdiri seorang anak laki-laki yang tidak lain adalah kak Rizki. Kak Rizki ingin menemui Anisa.
“Anisanya ada ?” tanya kak Rizki kepada Asyifa
“Ada tuh !” jawab Asyifa
Anisa pun keluar dan menemui kak Rizki
“Ada apa kak?” tanya Anisa kepada kak Rizki
“Gak papa cuma pengen ketemu kamu aja !” jawab kak Rizki
“Oh ya sudah aku mau ke kantin dulu” sahut Anisa
“Boleh bareng gak?” tanya kak Rizki
“Boleh” jawab Anisa singkat
Merekapun pergi ke kantin, sedangkan Febi yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka sangat kesal. Karena Febi menyukai kak Rizki sedangkan kak Rizki menyukai Anisa.
Saat di kantin, Anisa membeli bakso dan es teh, sedangkan kak Rizki juga membeli bakso dan es teh mengikuti Anisa. Anisa duduk di salah satu meja yang ada di kantin.
“ Boleh duduk sini gak ?” tanya kak Rizki
“Boleh aja” jawab Anisa singkat
Setelah beberapa lama kemudian bel masukpun berbunyi. Anisa bergegas masuk
ke kelas.
“Yaaahh sudah masuk !” ucap kak Rizki
“Emang kenapa ?” tanya Anisa
“Gak papa !” ucap kak Rizki
“Aneh !” ucap Anisa dalam hati dan berlalu meninggalkan kak Rizki
untuk pergi ke kelas.
 Saat Anisa berada di kelas, Febi dan gengnya menghampiri Anisa.
“Hehh kamu, kamu tuh jangan deket-deket deh sama kak Rizki, dia tuh punya aku”
desak Febi
“Siapa juga yang deket-deket sama kak Rizki,dia sendiri yang ngedeketin aku !”
ucap Anisa
“Pokoknya jangan sampek aku ngeliat kamu deket-deket lagi sama kak Rizki. Ngerti kamu !” ucap Febi dan berlalu meninggalkan Anisa di bangkunya
“Dasar aneh” ujar Anisa
Kini saatnya pelajaran Matematika, gurunya tidak ada jadi kelas VII-D hanya diberi tugas dan dikumpulkan. Setelah beberapa lama kemudian bel pulang pun berbunyi, kini saatnya murid SMP Negeri 2 Bangkalan pulang ke rumah masing-masing.
Asyifa,Alifa,dan Anisa pulang dengan di jemput papanya. Sesampainya di rumah mereka sangat lelah dan masuk kamar untuk beristirahat. Beberapa lama kemudian, ibu Aini memanggil ketiga bersaudara tersebut untuk makan siang. Mereka pun keluar dari kamarnya dan makan siang di ruang makan sambil berbincang-bincang.
“Gimana tadi di sekolahnya ?” tanya Pak Suryo
“Males pa ada nenek sihir dan gengnya” jawab Alifa
“Nenek sihir dan gengnya siapa ?” tanya Pak Suryo lagi
“Itu tuh si Febi dan gengnya, mereka selalu gangguin kami terutama si Anisa karena disukai oleh kak Rizki, sedangkan si Febi suka sama kak Rizki” ucap Alifa
“Apaan sih kalian ! Enggak pa, enggak kak Rizki gak suka sama aku” ucap Anisa
“Iyaa papa percaya” ucap Pak Suryo sambil tersenyum
“Kalau mereka gak suka sama kalian terutama Anisa, ya kalian harus bisa membuat mereka menyukai kalian bahkan menjadi sahabat kalian !” ujar ibu Aini
“Iya, maa kami coba !” ucap Asyifa
 Keesokan harinya Asyifa,Alifa,dan Anisa berangkat sekolah. Saat tiba di sekolah, Febi dan gengnya melihat mereka dating dan Febi mempunyai rencana jahat untuk Anisa.
“Febi, apa yang akan kamu lakukan ?” tanya Lala
“Udahlah diam saja, aku punya rencana yang bagus” jawab Febi
Sebelum Asyifa,Alifa,dan Anisa masuk kelas, Febi dan gengnya menaruh lem super kuat di tempat duduk Asyifa,Alifa, dan Anisa. Tujuannya agar mereka tidak bisa berdiri ketika sudah duduk di kursi tersebut. Tanpa di sadari kelakuan Febi dan gengnya itu di ketahui oleh Reno ketua kelas VII-D.  Asyifa,Alifa, dan Anisa masuk ke kelas dan duduk di bangku yang sudah diberi lem tersebut.
Pada saat pelajaran Bahasa Indonesia, mereka tidak bisa berdiri untuk mengumpulkan tugas. Akhirnya guru memarahi mereka dan Reno menghampiri guru Bahasa Indonesia.
“Maaf bu, Asyifa,Alifa,dan Anisa bukan tidak mengerjakan tugas, tetapi mereka di kerjai oleh Febi dan teman-temannya, Bu. Kursi mereka diberi lem super kuat oleh Febi dan teman-temannya” ujar Reno
“Ya, sudah nanti ibu panggil ke ruang BK untuk berbicara dengan Febi dan teman-temannya” ujar guru Bahasa Indonesia
Akhirnya Febi dan teman-temannya di panggil ke ruang BK dan diberi hukuman. Anisa menghampiri Febi dan teman-temannya yang sedang mengepel toilet.
“Kenapa kalian jahat terhadapku dan saudara-saudaraku ?” tanya Anisa dengan lembut
“Maaf Anisa, aku hanya iri terhadap kalian karena kalian disenangi oleh banyak orang sedangkan aku tidak. Apalagi kamu disukai oleh kak Rizki sedangkan aku tidak !” ujar Febi
“Buat apa iri, iri itu tidak akan menimbulkan penyelesaian melainkan menambah permasalahan. Dan aku sama sekali tidak suka sama kak Rizki. Jadi kamu tidak usah iri terhadapku dan saudara-saudaraku” ucap Anisa
            “Iya Anisa, aku ngerti aku salah. Aku janji tidak akan berbuat jahat lagi ke siapa pun. Maafkan aku ya, Nis !” ucap Febi sambil meneteskan air mata
            “Kami juga ya !” ucap Lala,Ifa,dan Rika bersamaan
            “Aku sudah memaafkan kalian kok begitu juga dengan saudara-saudaraku” ucap Anisa
            “Terimakasih ya, Nis. Kamu baik sekali. Aku janji aku akan jadi sahabat terbaikmu” ucap Febi
            “Aku juga mau kok Nis” ucap Lala,Ifa,dan Rika bersamaan
“Iya okee” ucap Anisa senang
            Akhirnya mereka semua menjadi sahabat. Anisa sangat senang karena ia mempunyai sahabat baru.



SELESAI…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar