Sahabat Untuk Anisa
Di sebuah rumah tinggallah satu keluarga
yang cukup berada di antaranya
Bapak
Suryo,Ibu Aini,Asyifa,Alifa, dan Anisa.
Asyifa,Alifa, dan Anisa merupakan putri
dari pasangan Bapak Suryo dan Ibu Aini. Keluarga ini bisa dikatakan cukup kaya.
Asyifa yang merupakan anak tertua di antara saudaranya yaitu Alifa dan Anisa
bersifat baik, tetapi agak sombong dan tegas, sedangkan Alifa agak manja tetapi
baik hati, dan Anisa merupakan anak yang
baik,suka menolong, dan tidak sombong. Ketiga bersaudara ini bersekolah di
SMP
Negeri 2 Bangkalan, ketiga saudara ini bisa di bilang cantik dan suka bercanda,mereka
disenangi oleh teman-temannya karena ia baik dan juga ramah. Tetapi ada juga
temannya yang tidak menyukai mereka karena mereka di senangi banyak temannya
dan pintar.
Mereka sekarang kelas VII. Pada saat
masuk kelas VII dan menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS) mereka banyak kenal
dengan kakak-kakak Osisnya. Menurut mereka kakak-kakak Osisnya ada yang baik,
ada yang lucu pokoknya berbeda-beda sifatnya. Salah satu kakak Osis yang
terkenal adalah Kak Rizki.
Dia
merupakan cowok yang pintar,baik,dan juga ganteng (menurut siswa-siswi yang
lain, tetapi tidak bagi Anisa). Anisa sama sekali tidak tertarik kepada kak
Rizki karena menurut Anisa kak Rizki itu biasa saja.
Pagi yang cerah, matahari sudah
memancarkan sinarnya. Kini saatnya Asyifa,Alifa, dan Anisa mulai bergegas untuk
berangkat ke sekolah. Pagi itu ibu Aini sudah menyiapkan sarapan pagi untuk
anggota keluarganya. Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 ibu Aini memanggil
anak-anaknya untuk sarapan. Anak-anaknya pun turun dari kamarnya yang terletak
di lantai 2 itu.
“Pagi Ma,Pa !” sapa Asyifa,Alifa,dan Anisa
“Pagi juga putri-putri manis” ucap Pak
Suryo dan Ibu Aini hampir bersamaan
“Pa, nanti papa nganter kami kan ke
sekolah ?”tanya Alifa
“Iya, nanti papa nganter kalian !” jawab
Pak Suryo
Jam dinding sudah menunjukkan pukul
06.15 kini saatnya Asyifa,Alifa,dan Anisa berangkat ke sekolah. Tak lupa
berpamitan kepada ibunya.
“Ma, kami berangkat sekolah dulu ya !”
ucap Anisa
“Iya, hati-hati ya !” ujar ibu Aini
Sesudah berpamitan kepada ibunya, ketiga
saudara ini berangkat ke sekolah dengan diantar oleh papanya.
Sampai di sekolah mereka berpamitan
kepada papanya dan langsung menuju ke kelasnya yaitu VII-D. Kebetulan mereka
satu kelas.
Saat mereka menuju kelasnya, mereka dikejutkan
oleh salah satu teman sekelasnya yaitu Sika.
“Dorr..!!!” ujar Sika seraya mengagetkan
Asyifa,Alifa,dan Anisa
“Ihh kamu tuh ngagetin saja !” ujar
Asyifa
“Hehehe iya maaf..” ucap Sika
“Yayayaya” ucap Asyifa
“Oh iya belum bilang selamat pagi.
Selamat pagi tiga kembar bersaudara..” ujar Sika sambil tersenyum
“Selamat pagi juga si tukang ngagetin
orang” ucap Asyifa,Alifa,dan Anisa bersamaan
“Ih apa apaan sih” ujar Sika jengkel
Lalu mereka tertawa dengan riang
gembira, tiba-tiba ada seseorang yang menyenggol dengan sengaja bahu Anisa.
“Aduhh” jerit Anisa
“Maaf sengaja” ujar Febi
“Ehh kalau jalan tuh pakek mata jangan
pakek dengkul !” ucap Asyifa
“Kan aku udah bilang maaf sengaja. Repot
banget sih !” ucap Febi
“Kamu tuh ya lama-lama…..” ucap Asyifa
terpotong
“Lama-lama apa !” ucap Febi
“Sudah-sudah, aku gak papa kok udahlah
jangan di perpanjang!” sahut Anisa melerai keduanya
“Ayo kita pergi, malas lama-lama ada di
sini” ujar Febi ke anggota gengnya dan berlalu meninggalkan
Asyifa,Alifa,Anisa,dan Sika.
Ternyata yang menyenggol Anisa itu
adalah Febi dan gengnya. Yaitu Febi,Lala,Ifa,dan Rika. Mereka tidak suka
terhadap Asyifa,Alifa,dan Anisa karena mereka di senangi oleh banyak orang
sedangkan Febi dan gengnya tidak di senangi oleh teman-temannya karena mereka
suka jahatin orang lain. Jadi mereka tidak disukai oleh teman-temannya.
“Kamu gak papa kan ?” tanya Asyifa
kepada Anisa
“Enggak kok gak papa !” jawab Anisa
Mereka berempat pun lalu masuk ke
kelasnya. Di kelasnya Nampak Febi dan gengnya sedang berbincang-bincang sambil
melihat ke arah mereka.
Asyifa,Alifa,dan Anisapun duduk di
bangkunya. Beberapa saat kemudian bel berbunyi tanda bahwa siswa dan siswi
harus masuk ke kelas masing-masing dan menerima pelajaran.
***
Bel istirahat pun berbunyi. Asyifa, dan
Alifa bergegas hendak pergi ke kantin, sedangkan Anisa masih membereskan
buku-buku pelajaran yang ada di bangkunya. Saat keluar kelas, di pintu kelas
berdiri seorang anak laki-laki yang tidak lain adalah kak Rizki. Kak Rizki
ingin menemui Anisa.
“Anisanya ada ?” tanya kak Rizki kepada
Asyifa
“Ada tuh !” jawab Asyifa
Anisa pun keluar dan menemui kak Rizki
“Ada apa kak?” tanya Anisa kepada kak
Rizki
“Gak papa cuma pengen ketemu kamu aja !”
jawab kak Rizki
“Oh ya sudah aku mau ke kantin dulu”
sahut Anisa
“Boleh bareng gak?” tanya kak Rizki
“Boleh” jawab Anisa singkat
Merekapun pergi ke kantin, sedangkan
Febi yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka sangat kesal. Karena Febi
menyukai kak Rizki sedangkan kak Rizki menyukai Anisa.
Saat di kantin, Anisa membeli bakso dan
es teh, sedangkan kak Rizki juga membeli bakso dan es teh mengikuti Anisa.
Anisa duduk di salah satu meja yang ada di kantin.
“ Boleh duduk sini gak ?” tanya kak
Rizki
“Boleh aja” jawab Anisa singkat
Setelah beberapa lama kemudian bel
masukpun berbunyi. Anisa bergegas masuk
ke
kelas.
“Yaaahh sudah masuk !” ucap kak Rizki
“Emang kenapa ?” tanya Anisa
“Gak papa !” ucap kak Rizki
“Aneh !” ucap Anisa dalam hati dan
berlalu meninggalkan kak Rizki
untuk
pergi ke kelas.
Saat
Anisa berada di kelas, Febi dan gengnya menghampiri Anisa.
“Hehh kamu, kamu tuh jangan deket-deket
deh sama kak Rizki, dia tuh punya aku”
desak
Febi
“Siapa juga yang deket-deket sama kak
Rizki,dia sendiri yang ngedeketin aku !”
ucap
Anisa
“Pokoknya jangan sampek aku ngeliat kamu
deket-deket lagi sama kak Rizki. Ngerti kamu !” ucap Febi dan berlalu
meninggalkan Anisa di bangkunya
“Dasar aneh” ujar Anisa
Kini saatnya pelajaran Matematika,
gurunya tidak ada jadi kelas VII-D hanya diberi tugas dan dikumpulkan. Setelah
beberapa lama kemudian bel pulang pun berbunyi, kini saatnya murid SMP Negeri 2
Bangkalan pulang ke rumah masing-masing.
Asyifa,Alifa,dan Anisa pulang dengan di
jemput papanya. Sesampainya di rumah mereka sangat lelah dan masuk kamar untuk
beristirahat. Beberapa lama kemudian, ibu Aini memanggil ketiga bersaudara
tersebut untuk makan siang. Mereka pun keluar dari kamarnya dan makan siang di
ruang makan sambil berbincang-bincang.
“Gimana tadi di sekolahnya ?” tanya Pak
Suryo
“Males pa ada nenek sihir dan gengnya”
jawab Alifa
“Nenek sihir dan gengnya siapa ?” tanya
Pak Suryo lagi
“Itu tuh si Febi dan gengnya, mereka
selalu gangguin kami terutama si Anisa karena disukai oleh kak Rizki, sedangkan
si Febi suka sama kak Rizki” ucap Alifa
“Apaan sih kalian ! Enggak pa, enggak
kak Rizki gak suka sama aku” ucap Anisa
“Iyaa papa percaya” ucap Pak Suryo
sambil tersenyum
“Kalau mereka gak suka sama kalian
terutama Anisa, ya kalian harus bisa membuat mereka menyukai kalian bahkan
menjadi sahabat kalian !” ujar ibu Aini
“Iya, maa kami coba !” ucap Asyifa
Keesokan
harinya Asyifa,Alifa,dan Anisa berangkat sekolah. Saat tiba di sekolah, Febi
dan gengnya melihat mereka dating dan Febi mempunyai rencana jahat untuk Anisa.
“Febi, apa yang akan kamu lakukan ?”
tanya Lala
“Udahlah diam saja, aku punya rencana
yang bagus” jawab Febi
Sebelum Asyifa,Alifa,dan Anisa masuk
kelas, Febi dan gengnya menaruh lem super kuat di tempat duduk Asyifa,Alifa,
dan Anisa. Tujuannya agar mereka tidak bisa berdiri ketika sudah duduk di kursi
tersebut. Tanpa di sadari kelakuan Febi dan gengnya itu di ketahui oleh Reno
ketua kelas VII-D. Asyifa,Alifa, dan
Anisa masuk ke kelas dan duduk di bangku yang sudah diberi lem tersebut.
Pada saat pelajaran Bahasa Indonesia,
mereka tidak bisa berdiri untuk mengumpulkan tugas. Akhirnya guru memarahi
mereka dan Reno menghampiri guru Bahasa Indonesia.
“Maaf bu, Asyifa,Alifa,dan Anisa bukan tidak
mengerjakan tugas, tetapi mereka di kerjai oleh Febi dan teman-temannya, Bu.
Kursi mereka diberi lem super kuat oleh Febi dan teman-temannya” ujar Reno
“Ya, sudah nanti ibu panggil ke ruang BK
untuk berbicara dengan Febi dan teman-temannya” ujar guru Bahasa Indonesia
Akhirnya Febi dan teman-temannya di
panggil ke ruang BK dan diberi hukuman. Anisa menghampiri Febi dan
teman-temannya yang sedang mengepel toilet.
“Kenapa kalian jahat terhadapku dan
saudara-saudaraku ?” tanya Anisa dengan lembut
“Maaf Anisa, aku hanya iri terhadap
kalian karena kalian disenangi oleh banyak orang sedangkan aku tidak. Apalagi
kamu disukai oleh kak Rizki sedangkan aku tidak !” ujar Febi
“Buat apa iri, iri itu tidak akan
menimbulkan penyelesaian melainkan menambah permasalahan. Dan aku sama sekali
tidak suka sama kak Rizki. Jadi kamu tidak usah iri terhadapku dan
saudara-saudaraku” ucap Anisa
“Iya Anisa, aku ngerti aku salah.
Aku janji tidak akan berbuat jahat lagi ke siapa pun. Maafkan aku ya, Nis !”
ucap Febi sambil meneteskan air mata
“Kami juga ya !” ucap Lala,Ifa,dan
Rika bersamaan
“Aku sudah memaafkan kalian kok
begitu juga dengan saudara-saudaraku” ucap Anisa
“Terimakasih ya, Nis. Kamu baik
sekali. Aku janji aku akan jadi sahabat terbaikmu” ucap Febi
“Aku juga mau kok Nis” ucap
Lala,Ifa,dan Rika bersamaan
“Iya okee” ucap Anisa senang
Akhirnya mereka semua menjadi
sahabat. Anisa sangat senang karena ia mempunyai sahabat baru.
SELESAI…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar